DUA JENIS KEGIATAN HACKING
1. Social Hacking, yang perlu diketahui: informasi tentang
system apa yang dipergunakan oleh server, siapa pemilik server, siapa Admin
yang mengelola server, koneksi yang dipergunakan jenis apa lalu
bagaimana server itu tersambung internet mempergunakan koneksi siapa lalu
informasi apa saja yang disediakan oleh server tersebut, apakah server tersebut
juga tersambung dengan LAN di sebuah organisasi dan iformasi lainnya.
2. Technical Hacking, merupakan tindakan teknis untuk melakukan
penyusupan ke dalam system, baik dengan alat bantu (tool) atau dengan
mempergunakan fasilitas system itu sendiri yang dipergunakan untuk menyerang
kelemahan (lubang keamanan) yang terdapat dalam system atau service. Inti dari
kegiatan ini adalah mendapatkan akses penuh kedalam system dengan cara apapun
dan bagaimana pun.
# Contoh Kasus Hacker
1.
Pada tahun 1983, pertama kalinya FBI menangkap kelompok komputer The 414s(414
merupakan kode area lokal mereka) yang berbasis di Milwaukee AS. Kelompok yang
kemudian disebut hacker tersebut melakukan pembobolan 60 buah komputer, dari
komputer milik Pusat Kanker memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik
Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut
mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya
mendapatkan hukuman masa percobaan.
2.
Digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak
dalam bidang gam dan komputer dengan menggunakan teknik hexadecimal untuk
mengubah teks yang terdapat di dalam game. Contohnya: game Chrono Trigger
berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu,
status Digugumi adalah hacker, namun bukan perusak.
3.Pada
hari Sabtu, 17 April 2004, Dani Firmansyah, konsultan Teknologi Informasi (TI)
PT Danareksa di Jakarta berhasil membobol situs milik Komisi Pemilihan Umum
(KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan mengubah nama-nama partai di dalamnya menjadi
nama-nama "unik", seperti Partai kolor Ijo, Partai Mbah Jambon,
Partai Jambu, dan lain sebagainnya. Dani menggunakan teknik SQL Injection (pada
dasarnya teknik tersebut adalah dengan cara mengetikkan string atau perintah
tertentu di address bar browser) untuk menjebol situs KPU. Kemudian Dani
tertangkap pada hari Kamis, 22 April 2004.
TEHHNIK/SERANGAN PARA HACKER
1.
IP Spoofing
IP
Spoofing juga dikenal sebagai Source Address Spoofing, yaitu pemalsuan alamat
IP attacker sehingga sasaran menganggap alamat IP attacker adalah alamat IP
dari host di dalam network bukan dari luar network. Misalkan attacker mempunya
ip adress type A 66.25.xx.xx ketika attacker melakukan serangan jenis ini
maka Network yang diserang akan menganggap IP attacker adalah bagian dari
Networknya misal 192.xx.xx.xx yaitu IP type C.IP Spoofing terjadi ketika
seorang attacker ‘mengakali’ packet routing untuk mengubah arah dari data atau
transmisi ke tujuan yang berbeda. Packet untuk routing biasanya di transmisikan
secara transparan dan jelas sehingga membuat attacker dengan mudah untuk
memodifikasi asal data ataupun tujuan dari data. Teknik ini bukan hanya dipakai
oleh attacker tetapi juga dipakai oleh para security profesional untuk men
tracing identitas dari para attacker.
2. FTP Attack
Salah satu serangan yang dilakukan terhadap
File Transfer Protocol adalah serangan buffer overflow yang diakibatkan oleh
malformed command. tujuan menyerang FTP server ini rata-rata adalah untuk
mendapatkan command shell ataupun untuk melakukan Denial Of Service. Serangan
Denial Of Service akhirnya dapat menyebabkan seorang user atau attacker untuk
mengambil resource didalam network tanpa adanya autorisasi, sedangkan command
shell dapat membuat seorang attacker mendapatkan akses ke sistem server dan
file-file data yang akhirnya seorang attacker bisa membuat anonymous root-acces
yang mempunyai hak penuh terhadap system bahkan network yang diserang.
Tidak pernah atau jarang mengupdate versi
server dan mempatchnya adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang
admin dan inilah yang membuat server FTP menjadi rawan untuk dimasuki. Sebagai
contoh adalah FTP server yang populer di keluarga UNIX yaitu WU-FTPD yang
selalu di upgrade dua kali dalam sehari untuk memperbaiki kondisi yang
mengizinkan terjadinya bufferoverflow Mengexploitasi FTP juga berguna untuk
mengetahui password yang terdapat dalam sistem, FTP Bounce attack (menggunakan
server ftp orang lain untuk melakukan serangan), dan mengetahui atau mensniff
informasi yang berada dalam sistem.
3. Unix Finger Exploits
Pada masa awal internet,
Unix OS finger utility digunakan secara efficient untuk men sharing informasi
diantara pengguna. Karena permintaan informasi terhadap informasi finger ini
tidak menyalahkan peraturan, kebanyakan system Administrator meninggalkan
utility ini (finger) dengan keamanan yang sangat minim, bahkan tanpa kemanan
sama sekali. Bagi seorang attacker utility ini sangat berharga untuk melakukan
informasi tentang footprinting, termasuk nama login dan informasi contact.
Utility ini juga menyediakan keterangan yang
sangat baik tentang aktivitas user didalam sistem, berapa lama user berada
dalam sistem dan seberapa jauh user merawat sistem. Informasi yang dihasilkan
dari finger ini dapat meminimalisasi usaha cracker dalam menembus sebuah
sistem. Keterangan pribadi tentang user yang dimunculkan oleh finger daemon ini
sudah cukup bagi seorang atacker untuk melakukan social engineering dengan
menggunakan social skillnya untuk memanfaatkan user agar ‘memberitahu’ password
dan kode akses terhadap system.
4. Flooding & Broadcasting
Seorang attacker bisa menguarangi kecepatan
network dan host-host yang berada di dalamnya secara significant dengan cara
terus melakukan request/permintaan terhadap suatu informasi dari sever yang
bisa menangani serangan classic Denial Of Service(Dos), mengirim request ke
satu port secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga disebut
spraying. Ketika permintaan flood ini dikirim ke semua station yang berada
dalam network serangan ini dinamakn broadcasting. Tujuan dari kedua serangan
ini adalah sama yaitu membuat network resource yang menyediakan informasi
menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada
dua faktor yaitu: ukuran dan/atau volume (size and/or volume). Seorang attacker
dapat menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas
besar atau volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system. Dalam
keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan: terlalu banyak
informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong data agar
berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas proses yang
besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang kecil dan sama dalam volume
yang besar akan menghabiskan resource secara percuma, dan mengakibatkan
kemacetan.
5. Fragmented Packet Attacks
Data-data internet yang di transmisikan
melalui TCP/IP bisa dibagi lagi ke dalam paket-paket yang hanya mengandung paket
pertama yang isinya berupa informasi bagian utama( kepala) dari TCP. Beberapa
firewall akan mengizinkan untuk memroses bagian dari paket-paket yang tidak
mengandung informasi alamat asal pada paket pertamanya, hal ini akan
mengakibatkan beberapa type system menjadi crash. Contohnya, server NT akan
menjadi crash jika paket-paket yang dipecah(fragmented packet) cukup untuk
menulis ulang informasi paket pertama dari suatu protokol.
6. E-mail Exploits
Peng-exploitasian e-mail terjadi dalam lima
bentuk yaitu: mail floods, manipulasi perintah (command manipulation), serangan
tingkat transportasi(transport level attack), memasukkan berbagai macam kode
(malicious code inserting) dan social engineering(memanfaatkan sosialisasi
secara fisik). Penyerangan email bisa membuat system menjadi crash, membuka dan
menulis ulang bahkan mengeksekusi file-file aplikasi atau juga membuat akses ke
fungsi fungsi perintah (command function).
7. DNS and BIND Vulnerabilities
Berita baru-baru ini tentang kerawanan
(vulnerabilities) tentang aplikasi Barkeley Internet Name Domain (BIND) dalam
berbagai versi mengilustrasikan kerapuhan dari Domain Name System (DNS), yaitu
krisis yang diarahkan pada operasi dasar dari Internet (basic internet
operation).
8. Password Attacks
Password merupakan sesuatu yang umum jika
kita bicara tentang kemanan. Kadang seorang user tidak perduli dengan nomor pin
yang mereka miliki, seperti bertransaksi online di warnet, bahkan bertransaksi
online dirumah pun sangat berbahaya jika tidak dilengkapi dengan software
security seperti SSL dan PGP. Password adalah salah satu prosedur kemanan yang
sangat sulit untuk diserang, seorang attacker mungkin saja mempunyai banyak
tools (secara teknik maupun dalam kehidupan sosial) hanya untuk membuka sesuatu
yang dilindungi oleh password.
Ketika seorang attacker berhasil mendapatkan
password yang dimiliki oleh seorang user, maka ia akan mempunyai kekuasaan yang
sama dengan user tersebut. Melatih karyawan/user agar tetap waspada dalam
menjaga passwordnya dari social engineering setidaknya dapat meminimalisir
risiko, selain berjaga-jaga dari praktek social enginering organisasi pun harus
mewaspadai hal ini dengan cara teknikal. Kebanyakan serangan yang dilakukan
terhadap password adalah menebak (guessing), brute force, cracking dan
sniffing.
9.Proxy Server Attacks
Salah satu fungsi Proxy server adalah untuk
mempercepat waktu response dengan cara menyatukan proses dari beberapa host
dalam suatu trusted network. Dalam kebanyakan kasus, tiap host mempunyai
kekuasan untuk membaca dan menulis (read/write) yang berarti apa yang bisa saya
lakukan dalam sistem saya akan bisa juga saya lakukan dalam system anda dan
sebaliknya.
10. Remote Command Processing Attacks
Trusted Relationship antara dua atau lebih
host menyediakan fasilitas pertukaran informasi dan resource sharing. Sama
halnya dengan proxy server, trusted relationship memberikan kepada semua
anggota network kekuasaan akses yang sama di satu dan lain system (dalam
network).
Attacker akan menyerang server yang merupakan anggota dari trusted system. Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses diterima, seorang attacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan mengkases data yang tersedia bagi user lainnya.
Attacker akan menyerang server yang merupakan anggota dari trusted system. Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses diterima, seorang attacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan mengkases data yang tersedia bagi user lainnya.
11. Remote File System Attack
Protocol-protokol untuk tranportasi data
–tulang punggung dari internet— adalah tingkat TCP (TCPLevel) yang mempunyai
kemampuan dengan mekanisme untuk baca/tulis (read/write) Antara network dan
host. Attacker bisa dengan mudah mendapatkan jejak informasi dari mekanisme ini
untuk mendapatkan akses ke direktori file.
12. Selective Program Insertions
Selective Program Insertions adalah serangan
yang dilakukan ketika attacker menaruh program-program penghancur, seperti
virus, worm dan trojan (mungkin istilah ini sudah anda kenal dengan baik ?)
pada system sasaran. Program-program penghancur ini sering juga disebut
malware. Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak system,
pemusnahan file, pencurian password sampai dengan membuka backdoor.
13. Port Scanning
Melalui port scanning seorang attacker bisa melihat fungsi dan cara
bertahan sebuah system dari berbagai macam port. Seorang atacker bisa
mendapatkan akses kedalam sistem melalui port yang tidak dilindungi. Sebaia
contoh, scaning bisa digunakan untuk menentukan dimana default SNMP string di
buka untuk publik, yang artinya informasi bisa di extract untuk digunakan dalam
remote command attack.
14.TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port
Listening and Packet
Interception TCP/IP Sequence Stealing,
Passive Port Listening dan Packet Interception berjalan untuk mengumpulkan
informasi yang sensitif untuk mengkases network. Tidak seperti serangan aktif
maupun brute-force, serangan yang menggunakan metoda ini mempunyai lebih banyak
kualitas stealth-like.
15. HTTPD Attacks
Kerawanan yang terdapat dalam HTTPD ataupun
webserver ada lima macam: buffer overflows, httpd bypasses, cross scripting,
web code vulnerabilities, dan URL floods.
HTTPD Buffer Overflow bisa terjadi karena
attacker menambahkan errors pada port yang digunakan untuk web traffic dengan
cara memasukan banyak carackter dan string untuk menemukan tempat overflow yang
sesuai. Ketika tempat untuk overflow ditemukan, seorang attacker akan
memasukkan string yang akan menjadi perintah yang dapat dieksekusi.
Bufer-overflow dapat memberikan attacker akses ke command prompt.
KESIMPULAN
Para
hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menentukan dan
memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun
dalam sebuah software. Oleh karena itu, berkat para hacker-lah Internet ada dan
dapat kita nikmati seperti sekrang ini, bahkan terus di perbaiki untuk menjadi
sistem yang lebih baik lagi. Maka hacker dapat disebut sebagai pahlawan
jaringan sedang cracker dapat disebut sebagai penjahat jaringan karena
melakukan penyusupan dengan maksud menguntungkan dirinya secara personallity
dengan maksud merugikan orang lain. Hacker sering disebut hacker putih (yang
merupakan hacker sejati yang sifatnya membangun) dan hacker hitam (cracker yang
sifatnya membongkar dan merusak).
SUMBER
0 comments:
Post a Comment